Rabu, 23 Agustus 2023

Hai, Tuan.

Wahai Tuan yang lebat alisnya.

Ada apa dengan petangmu?
Semesta membuatmu terjatuh?
Kerjaanmu semakin beranak pinak?
Atau lebih pahitnya kau menemukan luka lamamu di balik mata seseorang?

Sebab, sapamu dengan udara di pagi ini senasib;

Dingin dan sementara.

Sebenar adanya, kerap kali terbesit doa agar aku bisa mengulang hidup. Supaya bisa hadir menjadi kamarmu, tempat kamu melepas lelah hari-harimu.

Atau mungkin jadi gawai yang hampir 24 jam kau tatap dan tak kau biarkan jatuh. Setidaknya, membuatmu tidak merasa hampa ketika manusia hilir mudik acuh terhadapmu.

Atau aku ingin menjadi selimutmu! Tentu yang tak absen membuatmu hangat ketika dinginnya kata-kata orang lain menusuk tulangmu, atau saat kau jatuh sakit, entah karena cinta atau karena rindu, atau memang penyakit. Aku ingin membantumu sembuh.

Atau menjadi sepeda motormu juga tak apa. Mengarungi jalan, pemandangan, angin, dan terkadang menatap senja bersama-sama.

Aku, sungguh aku, ingin menjelma menjadi apa saja yang tak luput dari mata dan genggamanmu, atau kalau boleh sedikit melunjak, menjadi seseorang yang bisa berada di sampingmu. Hingga akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar