Sudah hari keberapa ini?
Kulihat ini sudah kali ke 30 bintang hilang ditelan pagi.
Namamu semakin bisa kuhitung jari untuk muncul di layar gawai. Ada apa gerangan?
Rasa-rasanya Kau sedikit lupa bahwa ada manusia sensitif yang selalu kesal, apalagi karena hari ini pekerjaan rumah banyak sekali sampai-sampai di rumah sendiri merindukan kasur. Meskipun merindukanmu tetap hal pertama.
Sedari cahaya surya mengintip pagi, orang rumah selalu memeriksa dahiku. Khawatir takut-takut aku sakit. Sebab tatapku fokus dan nanar pada layar kaca hampir 12 jam—10 jamnya aku pakai tidur berharap bertemu denganmu di alam bawah sadar. Sudah dipastikan layar pun bosan melihat mataku lagi mataku lagi. Tapi orang-orang tetap khawatir, sama, aku pun khawatir.
Sudahlah, butuh berapa kali kukatakan, aku sadar, aku hanya menunggu cinta dan belahan jiwa—garis-khatulistiwa—ku muncul sekedar bernafas lewat pesan singkat itu. Sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar