Minggu, 09 Februari 2020

Tulip Berduriku


Temaram malam sedang merana

mengeluh menyaksikan rinduku 
yang menjadikannya sebagai lakuna
lalu memilih jatuh pada dua buah sayu matamu

Kulihat bulan memilih berlalu
merasa eloknya tak sepadan dengan abhatimu 
Kemudian gemintang meredup 
Enggan bersanding dengan terang kenanganmu

Teruntuk yang terindu, tulip berduriku 
Begitulah kusantap malam dengan lamunanmu
Renjana ini tak mengharap sisi pundakmu, melainkan sisa usiamu 
Sebagai pendamping sisa bayaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar